Iman kepada Allah yang Hidup
Ayub 19:23-27 ; Mazmur 17:1-9 ; 2 Tesalonika 2:1-5,13-17 ; Lukas 20:27-38
Surat 2 Tesalonika 2:1-5, 13-17 menyatakan bahwa kedatangan hari Tuhan akan didahului dengan adanya orang-orang yang murtad, durhaka, dan duduk di Bait Allah untuk menyatakan diri sebagai Allah (ayat 3-4). Hal itu telah berulangkali dikatakan Paulus kepada jemaat Tesalonika, namun mereka menjadi bingung dan gelisah oleh pemberitaan dan surat palsu yang mengatasnamakan Paulus. Oleh karena itu, Paulus menulis surat 2 Tesalonika untuk menyakinkan jemaat agar berpegang pada ajaran yang benar baik disampaikan secara lisan maupun tertulis. Ajaran yang benar tentang kedatangan Tuhan tidak akan membuat jemaat gelisah dan bingung, tetapi membuat jemaat bersyukur dan bersukacita. Jemaat adalah pihak yang dari mulanya telah dipilih oleh Allah untuk diselamatkan dalam Roh. Jadi jemaat semestinya memiliki keyakinan iman tentang keselamatan.
Jika jemaat berpegang pada ajaran yang benar, maka mereka akan dapat berdiri teguh, menerima penghiburan abadi, dan pengharapan baik (ayat 15-16). Tuhan sendiri yang menghibur dan menguatkan hati jemaat, sehingga dapat melakukan pekerjaan dan perkataan yang baik (ayat 17). Artinya dengan memilik keyakinan iman maka jemaat dapat hidup dengan sikap positif, dapat bekerja, berkata yang baik, menjadi berkat bagi sesama dan tidak diliputi kebingungan serta kegelisahan yang membuat jemaat hanya memikirkan diri sendiri.
Berbeda dari keyakinan sebagian besar masyarakat yang meyakini pada saat kiamat semua akan hancur, sehingga menimbulkan kengerian, justru Alkitab mengajarkan bahwa ketika hari Tuhan itu tiba maka terjadilah perubahan keadaan dunia menjadi lebih baik. Bahkan, sekalipun pada hari Tuhan ada penghakiman, namun jemaat diharapkan tidak hidup dalam ketakutan tetapi terdeorong untuk mengisi kehidupan saat ini dengan hal-hal yang baik sesuai dengan firman Tuhan.
Beriman kepada Allah yang hidup berarti menekankan kehidupan. Hal ini terwujud dalam hidup sehari-hari, yang terus berjuang melakukan apa yang terbaik, yang menjadi berkat, yang membuat orang-orang lain dan lingkungan disekitar kita mengalami damai sejahtera Allah.