Renungan Mata Iman

Membenci Dosa Mengasihi Pendosa

(Lukas 19: 1-10)
Di tempat ini sava yakin tidak ada orang yang tidak berdosa. Kita semua adalah manusia berdosa, sama seperti Zakheus yang juga berdosa. KITA ADALAH ZAKHEUS, dalam keberdosaanya Zakheus tidak hanya diam, namun sulit berjumpa dengan Yesus. Zakheus berlari dan juga memanjat. Sama seperti kita yang juga berusaha berjumpa dengan Tuhan dalam ibadah kita meski harus menempu jarak dan penuh usaha. Zakheus tidak hanya kita namun orang-orang di luar sana juga adalah Zakheus. Mereka juga merindukan pemulihan,merasakan damai sejahtera, pengen dosanya diampuni. Namun belum tentu mereka sudah berjumpa dengan Tuhan.

Sayangnya kita sebagai orang Kristen sering mengatakan TOLAK DOSANYA TERIMA ORANGNYA, atau JAUHI DOSANYA JANGAN ORANGNYA. Padahal gerela tidak menolak keberdosaan kita. Pintu gereja selalu terbuka untuk orang berdosa. Gereja juga tidak menyisihkan orang berdosa dan sudah bertobat. Kita duduk bersama orang orang berdosa dan datang kepada Tuhan. Terkadang kita malah seperti orang banyak yang bersungut-sungut saat tau Yesus menerima Zakheus dan mau menumpang di Rumahnya.

Yesus MENGAMPUNI DOSANYA DAN MENERIMA ORANGNYA. Seperti dosa kita yang sudah dipikul di kayu salib dan kita diampuni. Yesus tidak pernah setengah-setengah soal penerimaan. Cinta yang penuh dianugerahkan kepada kita yang berdosa. Cinta Tuhan kepada Zakheus mengalahkan segala kebencian orang banyak.

KINSTUGI adalah seni memperbaiki barang pecah belah dengan rekatan emas yang berhaga, menjadikan barang yang tidak berharga dan lebih pantas berada di sampah menjadi berharga. Kintsugi memiliki slogan “this is far from perfect, but let’s embrace the imperfection”. Bukankah Tuhan juga merangkul kita yang berdosa dan menjadikan pribadi yang lebih berharga dimatanya. Amin.

(Pdt. Winner Pananjaya pada Ibadah Umum 3 November 2019)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Selamat Datang di GKI Kelapa Cengkir, ada yang bisa kami bantu?