Pergi dalam Damai
Yang namanya kematian, pasti akan kita alami. Karena didunia ini tidak ada manusia yang tidak akan mati dan meninggalkan dunia ini. Kita semua sedang menunggu giliran, untuk dipanggil pulang oleh Tuhan kita.
Siapa yang akan lebih dahulu, siapa yg akan belakangan, siapa yang sebentar lagi, siapa yang masih lama, dimana kita akan mati, bagaimana caranya kita mati. Semua mistery buat kita. Yang penting ingatlah MM ( memento Morri ) ingatlah hari kematian mu.. ingatlah kamu akan mati.
Dalam kenyataannya banyak orang yang tidak siap ketika harus menghadapi saat kematiannya, banyak orang pulang ke rumah Bapa, tidak dalam damai sejahtera. Ada yang karena menyimpan dendam dan amarah, dan luka bathin. Ada yang pulang kerumah Bapa dengan membawa banyak kecemasan.dan kekhawatiran.
Padahal Firman Tuhan mengatakan dalam Yoh. 14:1-2 bahwa Tuhan Yesus yang kita percaya, pergi kesurga buat menyiapkan tempat buat kita. Artinya ketika kita harus meninggalkan dunia ini, kita dipindahkan oleh Allah , dari kefanaan hidup didunia, kepada sukacita surgawi yang sudah Tuhan siapkan bagi kita, yang sungguh percaya pada Nya.
Jika kita percaya sungguh kepada Tuhan ( 3x ditekankan dlm yohanes 14: 1-14 ). Maka kita akan dimampukan untuk tidak hidup dengan hati yang penuh amarah, dendam. Kita tidak akan membiarkan akar pahit tumbuh dalam hati kita. Kita tidak akan membiarkan hidup kita, dikuasai oleh ketakutan dan kecemasan.
Contoh nya Stevanus, (kisah 7:55-60) walau dia difitnah, dengan tuduhan ia menghujat Musa dan Tuhan, walau dia harus mati dengan cara dirajam, namun karena dia sungguh percaya pada Tuhan, dia dimampukan untuk tidak mendendam dan marah, tidak menyimpan akar pahit dalam hatinya. Bahkan dia mendoakan agar Tuhan mengampuni orang yang telah menganiaya dirinya. Sehingga Stevanus pergi dalam damai ke rumah Bapa.
Mari kita belajar dari Tuhan Yesus sendiri, mari kita datang kepada Batu Hidup, (1 Pet 2:2-10). Mari berdamailah baik dengan Tuhan, dengan diri sendiri maupun dengan sesama. Mari kita akui kedaulatan Tuhan dan berserah pada Tuhan selama kita hidup. Agar kita bisa pulang ke rumah Nya dengan hati yang damai. Mari kita berusaha buat dapat RIP pada waktu nya nanti Tuhan memanggil kita.
Pdt Indri Tjan