Pelayanan itu tidak melihat Suku dan Agama
Akhirnya kita harus mengatakan bahwa pelayanan kita tidak hanya tertuju kepada orang-orang yang sesuku atau seagama dengan kita. Prinsipnya pelayanan kita adalah bagi mereka yang membutuhkan dari suku dan agama apapun, itu berarti alamat pelayanan kita bisa dari suku dan agama yang berbeda dari kita, bahkan mereka yang membenci dan memusuhi kita sekalipun. Karena itu kalau gereja kemudian melakukan pelayanan kepada non Kristen, jangan terlalu cepat dipersalahkan.
Sama seperti kasih Allah dalam dan melalui Tuhan Yesus Kritus tertuju kepada semua orang tanpa memandang dari golongan, suku dan agama (Yohanes 3:16), demikian juga pelayanan kita yang adalah wujud nyata dari kasih kita tertuju kepada siapapun tanpa terkecuali. Dan sekali lagi Firman Tuhan mengingatkan kita agar kita tidak mengasihi (sesama kita) dengan perkataan atau dengan lidah tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran (1 Yohanes 3:18).
Itu berarti pelayanan kitapun harus konkrit. Pertanyaan penting yang harus kita jawab adalah, sudahkah kita sebagai GKI Kelapa Cengkir dan kita sebagai anggota jemaatnya melakukan diakonia? Semoga tulisan ini juga menjadi berkat bagi kita, atau setidaknya membuat kita secara kritis bertanya, sudahkah kita berdiakonia, dan kalau kita sudah berdiakonia, diakonia seperti apa yang sudah kita lakukan? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi sangat relevan, justru karena kita baru saja merayakan paskah, dimana kita menerima dan mengalami kasih Allah di dalam dan melalui Tuhan Yesus.
Kalau kita sudah menerima dan mengalami kasih Allah, pertanyaannya sekarang adalah, sudahkah kita mengasihi sesama kita, konkritkah kasih kita itu?