Sahabat yang Menghidupkan
Habis Gelap Terbitlah Terang! Hari Minggu Paskah kali ini bertepatan dengan hari
Kartini. Quote dari Kartini : “habis gelap terbitlah terang” menjadi sebuah kata-kata yang
membuat masa depan perempuan Indonesia saat ini begitu terang. Sebuah kata-kata yang
akhirnya menghidupkan perempuan Indonesia. Buktinya, Indonesia sekarang dipimpin
oleh para perempuan hebat di berbagai bidang.
Demikianlah dengan berita Paskah yang menjadi terang bagi Maria dari Magdala, dan
Yohana, dan Maria ibu Yakobus dan perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama
dengan mereka. Berita kebangkitan pertama kali diberitakan bagi para perempuan yang
pada era Yesus, mereka mendapatkan diskriminasi yang telak. Namun derajat perempuan
diangkat oleh Tuhan. Itu berarti sebelum ada Kartini, sudah ada Yesus yang juga berjuang
untuk emansipasi perempuan.
Kebangkitan Yesus adalah kebangkitan bagi semua orang, semua bangsa, tanpa
terkecuali. Namun tidak lantas membuat perempuan menjadi auto-benar, semuanya tetap
membutuhkan perjuangan. Maria dkk pun masih harus terus berjuang dengan diskriminasi
yang mereka rasakan: Lukas 24:11 (TB) Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu
seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu.
Mamak-mamak Timor yang bernama Maria, juga berjuang melawan eksploitasi
penjajah dengan tato yang sengaja dirajam di bagian tubuhnya. Hal ini dilakukan supaya
mereka tidak dibawa oleh penjajah Jepang dan mengalami eksploitasi seksual. (sumber :
Youtube, Vice Indonesia , https://www.youtube.com/watch?v=3L17AXHOJ1w&t=351s )
Cara Tuhan menyertai dan menjaga kehidupan mereka sungguh unik yaitu dengan
menggunakan tato.
“Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan rumput…”(Yesaya 65:25),
“…Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang”(Kisah Para
Rasul 10:34). Kebangkitan Yesus menghancurkan segala tembok yang ada, terlebih tembok
diskriminasi. Semua orang berhak menikmati karya keselamatan Yesus dari dosa dan maut.
Tugas kita yang telah mengalami kehidupan bersama Yesus adalah menjadi sahabat
yang menghidupkan juga bagi sesama kita. Untuk itu diperlukan perjuangan,
memperjuangkan keadilan, memperjuangkan hak dan memperjuangkan kehidupan.
Selamat Paskah Tuhan Yesus Kristus memberkati kita.
(Pdt. Winner Pananjaya pada Ibadah Paskah Subuh 21 April 2019)