“PENGHARAPAN YANG TERPENUHKAN”
“PENGHARAPAN YANG TERPENUHKAN”
Ratapan 3 : 22-33 ; Mazmur 30 ; 2 Korintus 8 : 7-15 ; Markus 5 : 21-43
Tuhan yang menjadi harapan dan tumpuan utama dan terakhir bahkan satu-satunya bagi kita ketika pengharapan untuk hidup secara manusiawi sudah habis atau hancur. Dan dalam rangka menghidupkan pengharapan bagi mereka yang tertekan, dan menderita Tuhan juga bisa memilih, mengutus serta memanfaatkan kreativitas orang-orang yang mengimaninya dan bersedia bekerja baginya (seperti Paulus , jemaat-jemaat di kawasan Makedonia).
Kita bisa menyandarkan diri atau menggantungkan diri kita sepenuhnya kepada Tuhan untuk keselamatan kita. Ada beberapa contoh iman yang tidak dipendam tetapi dinyatakan dalam sikap dan tindakan berdoa seperti: Yesus menjadi harapan Yairus (2 Kor 8 : 7-15) sang kepala sinagoge ini pada kondisi tidak ada lagi harapan hidup bagi puterinya itu. Dengan menerobos berbagai tembok psikologis Yairus menyatakan bahwa pengharapannya kepada Yesus saja tidak sia-sia. Yesus bukan pepesan kosong. Yesus menyatakan empatinya dengan hadir, lalu membangunkan si anak dari kematiannya serta mengembalikan kesejahteraan keluarga Yaiurs. Peristiwa serupa juga terjadi pada seorang perempuan yang sudah dua belas tahun menderita sait pendarahan (Markus 5 : 21-43) dan sudah menghabiskan seluruh hartanya unutk kesembuhannya tetapi kesembuhannya menjadi harapan hampa. Kondisinya semakin memburuk (ayat 25-26). Beda dengan Yairus yang berani datang kepada Yesus secara terang-terangan maka perempuan ini tidak berani. Perempuan ini punya pergumulan psikologis yang sama dengan Yairus yaitu prasangka orang beragama pada zamannya yang menganggap penyakit berat itu sebagai kutukan Allah akibat dosa dari yang bersangkutan. Kesamaan lain dengan Yairus adalah meletakkan pengharapan satu-satunya hanya kepada Yesus saja “asal kujamah saja jubahNya, aku akan sembuh” (ayat 27). Ia melakukannya dengan sepenuh hati, dan Yesus berkenan. Ia sembuh. Yesus merasa ada kekuatan, tenaga, mujizat yang keluar dari diriNya.
Tuhan menggunakan cara yang dinamis dan kreatif untuk menyatakan kedaulatan dan kuasaNya dalam mengungkapkan kasih yang sepenuh hati kepada manusia. Tuhan bekerja untuk kesejahteraan umatNya. Kita harus beriman, bersandar, bergantung sepenuhnya dengan penuh keyakinan menjadikan Yesus tumpuan harapan
(TCI,01.07.2018)